Selasa, 12 Juni 2012

PROSES BLACKENING


Proses Blackening - Presentation Transcript
  1. PROSES BLACKENING Abrianto Akuan, Ir., MT. Teknik Metalurgi - UNJANI Teknik Metalurgi-UNJANI 1
  2. Coating atau pelapisan (logam atau non-logam) pada suatu pemukaan (logam atau non-logam), secara umum adalah berfungsi untuk keperluan sebagai berikut : Decorative/aesthetic : cosmetic marketable appearance Functional/engineering : corrosion and wear resistant Electronic circuitry : Printed Circuit Boards, Connectors and contacts Repair/reclamation : refurbishment of worn parts, recovery of tolerance Manufacturing : Electroforming Economic : Cheaper (eg. steel) substrates, expensive coating (eg. tin) Teknik Metalurgi-UNJANI 2
  3. Teknik Metalurgi-UNJANI 3
  4. Conversion Coating •Suatu proses yang merubah lapisan permukaan yang aktif (korosif) menjadi lapisan pasif yang dapat melindungi permukaan dari serangan korosi. •Proses ini relatif sederhana dan lapisan yang terbentuk memiliki ketebalan antara 0.1 sampai 5 mikron. •Dapat menghasilkan sinergi yang baik dengan proses coating lainnya. Teknik Metalurgi-UNJANI 4
  5. Conversion Coatings : • oxide coatings • chromate coatings • phosphate coatings Oxide Coatings : Pelapisan yang menghasilkan lapisan oksida yang memiliki sifat adhesif yang baik. Proses ini dapat dilakukan secara thermal, kimiawi ataupun secara elekrokimia. Ketebalan lapisan oksida ini adalah kurang dari 2,5 mikron. Teknik Metalurgi-UNJANI 5
  6. Bluing dilakukan dengan cara pemanasan logam (umumnya baja) pada temperatur 225ºC sampai 370ºC dalam atmosfir uap air selama 0,25 sampai 12 jam. •Chemical baths psama dengan proses bluing tetapi dilakukan dengan mencelupkan logam pada larutan kimia (Ferri, cupri, asam phospat atau garam ammonium). •Black oxide dapat diterapkan pada logam-logam : baja, tembaga dan stainless steel. Proses ini dilakukan secara kimiawi. •Anodizing merupakan proses elektrokimia (umumnya pada logam aluminium) dengan tujuan menghasilkan lapisan protektif serta untuk keperluan dekoratif, lapisan yang dihasilkan memiliki ketebalan antara 2 µm sampai 25 µm. Lapisan yang lebih tebal lagi yaitu antara 25 sampai 75 µm ditujukan untuk ketahanan abrasi. Teknik Metalurgi-UNJANI 6
  7. Chromate Coatings : lapisan yang terbentuk oleh reaksi dari larutan asam kromik atau garam kromium. Lapisan ini memiliki sifat ketahanan korosi yang baik pada kondisi atmosfir biasa serta dapat diterapkan pada logam-logam : aluminium, seng, cadmium, dan magnesium. Phosphate Coatings : Lapisan yang terbentuk dari kristal-kristal phosfat pada permukaan logam (baja karbon, baja paduan rendah, besi cor, seng, cadmium, aluminium dan timah). Jenis-jenis lapisan ini adalah : besi phosfat, seng phosfat dan mangan phosfat. Lapisan phosfat ini tergolong lapisan jenis non- metalik. Teknik Metalurgi-UNJANI 7
  8. Nominal Rating Thicknes (1=poor : 10=good) Materials s CR: Corrosion Resistance µm SA: Solderability CR: 9 after sealing, SA: 2. Anodizing on Can be made in different Aluminum 2.5 – 25 colors. Electrically insulative. CR: 6, SA: 2. Chromate ~ 0.025 Good electrical conductivity, Conversion good base coating for subsequent coatings. Teknik Metalurgi-UNJANI 8
  9. Persiapan Permukaan •Cleaning •Degreasing •Pickling Perlakuan Permukaan •Conversion coatings atau etsa-primer •Polishing •Mechanical modification Teknik Metalurgi-UNJANI 9
  10. Jenis Basa : NaOH = 700 gr/lt NaNO3 = 350 gr/lt NaNO2 = 175 gr/lt Proses dicelup pada temperatur ± 80 oC selama ± 30 menit atau NaClO2 = 100 ml NaOH = 5 gr Proses dicelup dalam larutan (PH=13) pada temperatur ± 18 oC selama ± 15 detik Jenis Asam : FeCl3 = 1 bagian HCl = 3 bagian H2O = 100 bagian Proses dicelup, kemudian dipanggang (dipanaskan) Teknik Metalurgi-UNJANI 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar